Meskipun Pemilu legislatif baru akan berlangsung enam hari lagi, tapi koalisi menuju pilpres sudah menunjukkan benang merah. Tiga partai politik besar; Golkar, PDIP, dan PPP sudah mendeklarasikan kepada publik bahwa mereka telah membentuk Golden Triangle. Deklarasi ini dibaca publik sebagai koalisi ‘kuat’ dalam pemilihan presiden.
Lalu bagaimana dengan Partai Demokrat yang sejak awal sudah bersiap menyodorkan SBY sebagai capres 2009-2014? Dan bagaimana juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah berkomunikasi dengan Golkar lalu berhembus wacana JIKA-Hidayat? Seakan-akan Partai Demokrat sedang ‘dikeroyok’ dan PKS sedang ditinggalkan.
Namun, jika kita menggunakan sudut pandang yang berbeda dalam mengamati aksi-aksi parpol, yang terjadi adalah sebuah strategi politik yang penuh manuver. PKS sedang menjalankan sebuah strategi yang menggiring lawan-lawan politiknya dalam perangkap dan akan menghadapinya nanti face to face dan dimungkinkan punya peluang menang lebih besar. Apa itu?
Sebagaimana tulisan sebelumnya (PDIP-Golkar Masuk Perangkap PKS), PKS memang tengah menggiring partai pimpinan Megawati dan partai pimpinan JK masuk dalam sebuah koalisi. Di luar skenario awal itu, ternyata partai pimpinan Suryadharma Ali juga ikut masuk dalam ‘perangkap’ yang sama. Maka, ‘black campaign’ untuk ‘mengalahkan’ lawannya akan lebih mudah dilakukan oleh PKS. Golden Triangle adalah koalisi tiga partai orde baru. Dengan mempublish ‘sisi hitam’ orde baru secara besar-besaran maka koalisi ini sebenarnya amat mudah digembosi. Rakyat akan teringat pada keburukan orde baru, apalagi bagi mereka yang merasakan penderitaan langsung di bawah rezim otoriter yang memerintah selama 32 tahun itu.
Sementara, sebagai antitesa dari ‘Koalisi Orde Baru’ PKS tengah berusaha membangun ‘Koalisi Partai Reformis’ bersama Demokrat dan Partai-partai yang lahir di masa Reformasi. Seperti disampaikan Anis Matta dan Mahfudz Siddiq dalam “Debat Metro TV” kemarin malam (2/4), yang juga diamini oleh Marzuki Alie, Sekretaris Jendral Partai Demokrat. [DoZ]
Lalu bagaimana dengan Partai Demokrat yang sejak awal sudah bersiap menyodorkan SBY sebagai capres 2009-2014? Dan bagaimana juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah berkomunikasi dengan Golkar lalu berhembus wacana JIKA-Hidayat? Seakan-akan Partai Demokrat sedang ‘dikeroyok’ dan PKS sedang ditinggalkan.
Namun, jika kita menggunakan sudut pandang yang berbeda dalam mengamati aksi-aksi parpol, yang terjadi adalah sebuah strategi politik yang penuh manuver. PKS sedang menjalankan sebuah strategi yang menggiring lawan-lawan politiknya dalam perangkap dan akan menghadapinya nanti face to face dan dimungkinkan punya peluang menang lebih besar. Apa itu?
Sebagaimana tulisan sebelumnya (PDIP-Golkar Masuk Perangkap PKS), PKS memang tengah menggiring partai pimpinan Megawati dan partai pimpinan JK masuk dalam sebuah koalisi. Di luar skenario awal itu, ternyata partai pimpinan Suryadharma Ali juga ikut masuk dalam ‘perangkap’ yang sama. Maka, ‘black campaign’ untuk ‘mengalahkan’ lawannya akan lebih mudah dilakukan oleh PKS. Golden Triangle adalah koalisi tiga partai orde baru. Dengan mempublish ‘sisi hitam’ orde baru secara besar-besaran maka koalisi ini sebenarnya amat mudah digembosi. Rakyat akan teringat pada keburukan orde baru, apalagi bagi mereka yang merasakan penderitaan langsung di bawah rezim otoriter yang memerintah selama 32 tahun itu.
Sementara, sebagai antitesa dari ‘Koalisi Orde Baru’ PKS tengah berusaha membangun ‘Koalisi Partai Reformis’ bersama Demokrat dan Partai-partai yang lahir di masa Reformasi. Seperti disampaikan Anis Matta dan Mahfudz Siddiq dalam “Debat Metro TV” kemarin malam (2/4), yang juga diamini oleh Marzuki Alie, Sekretaris Jendral Partai Demokrat. [DoZ]
Assalamualaikum
BalasHapusanalisi yang ada kemukakan bisa ada benar-nya. Sebagai partai baru selain demokrat, PKS adalah salah satu partai yang berkemungkinan akan menjadi partai besar di tahun 2014. Mesin Politik mereka berjalan baik dengan menargetkan kader baru pada para kaum muda di kampus-kampus dan sekolah-sekolah.
Trik politik PKS sangat ciamik dengan membuat isu-isu sehingga mereka ter promosi kan gratis, seperti iklan pak harto, masalah palestine, mencalonkan SBY dan strategi pencalonan gebenur DKI dengan diri mereka sendiri
kenapa harus banyak partai????
BalasHapusmungkin itu pertanda dari terlalu banyaknya orang2 yang berkepentingan untuk menjadi pejabat negara.
sangat memilukan di saat2 spt ini kenapa perselisihannya masih pada kepentingan pribadi ya........
padahal musuh kita bersama sudah jelas dan terang yaitu imperialisme pimpinan amerika serikat...
resist.blogdetik.com