Jakarta - Pertemuan JK dan Megawati Soekarnoputri dianggap berakhir anti-klimaks. Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan hanya normatif. Demokrat menilik pertemuan itu sebagai upaya psywar untuk SBY.
"Saya sudah prediksi pertemuan itu anti-klimaks. Pertemuan itu jadi hanya sekadar ngerumpi saja. Mereka sedang mencoba melancarkan psywar ke SBY dan Demokrat," kata Jubir PD Ruhut Sitompul kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (12/3).
Mantan politisi partai Golkar ini mengatakan, gerakan politik yang dilakukan PDIP akhir-akhir ini hanya gertakan sambal saja. Sebelum pertemuan ini, PDIP juga pernah melakukan hal yang sama saat PDIP akan menetukan siapa cawapres Megawati.
"Sebenarnya meraka itu ingin meniru Demokrat yang akan membahas semuanya setelah Pemilu Legislatif 9 April. Tapi karena malu makanya mereka buat psywar-psywar seperti itu," katanya.
Menurut Ruhut, hal itu terjadi karena Demokrat menyadari semakin tinggi pohon maka akan semakin kencang anginnya. "Yang jelas kita memang sempat khawatir tapi begitu melihat hasil-hasil survei terakhir posisi Demokrat dan SBY masih paling atas. Jadi kita tetap bekerja seperti biasa saja," pungkasnya. [mut/ana, inilah.com]
"Saya sudah prediksi pertemuan itu anti-klimaks. Pertemuan itu jadi hanya sekadar ngerumpi saja. Mereka sedang mencoba melancarkan psywar ke SBY dan Demokrat," kata Jubir PD Ruhut Sitompul kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (12/3).
Mantan politisi partai Golkar ini mengatakan, gerakan politik yang dilakukan PDIP akhir-akhir ini hanya gertakan sambal saja. Sebelum pertemuan ini, PDIP juga pernah melakukan hal yang sama saat PDIP akan menetukan siapa cawapres Megawati.
"Sebenarnya meraka itu ingin meniru Demokrat yang akan membahas semuanya setelah Pemilu Legislatif 9 April. Tapi karena malu makanya mereka buat psywar-psywar seperti itu," katanya.
Menurut Ruhut, hal itu terjadi karena Demokrat menyadari semakin tinggi pohon maka akan semakin kencang anginnya. "Yang jelas kita memang sempat khawatir tapi begitu melihat hasil-hasil survei terakhir posisi Demokrat dan SBY masih paling atas. Jadi kita tetap bekerja seperti biasa saja," pungkasnya. [mut/ana, inilah.com]
Good article. Thanks
BalasHapus